Jangkauan geografis | Batanes, Luzon, dan Palawan. |
---|---|
Periode | Neolitikum akhir hingga awal Zaman Besi |
Tanggal | k. 2000 SM – k. 500 M |
Didahului oleh | Manusia Tabon Migrasi bangsa Austronesia Barangay purba |
Diikuti oleh | Filipina Kuno |
Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Filipina |
---|
Garis waktu |
Kebudayaan giok Filipina, juga dikenal sebagai artefak giok, terbuat dari nefrit putih dan hijau dan berasal dari tahun 2000–1500 SM, telah ditemukan di sejumlah penggalian arkeologi di Filipina sejak dasawarsa 1930-an. Artefak tersebut berupa alat-alat seperti pahat, dan ornamen seperti anting lingling-o, gelang, dan manik-manik.
Nefrit hijau telah ditelusuri ke deposit di dekat Kota Hualien di Taiwan bagian timur. Sumber nefrit putih tidak diketahui. Batu giok itu dikerjakan di Filipina, terutama di Batanes, Luzon, dan Palawan. Beberapa juga diolah di Vietnam, sedangkan masyarakat purba di Brunei, Indonesia, Kamboja, Singapura, Thailand juga berpartisipasi dalam salah satu jaringan perdagangan berbasis laut yang paling luas dari satu bahan geologis di dunia prasejarah. Itu ada selama setidaknya 3.000 tahun, di mana produksi puncaknya adalah dari 2000 SM hingga 500 M, lebih tua dibanding Jalur Sutra ataupun Jalur Sutra Maritim. Kebudayaan seperti ini mulai berkurang selama abad terakhir dari 500 M hingga 1000 M.[1][2][3][4]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search